December 7, 2024

Di sebuah desa, hiduplah seorang cendekiawan, di mana setiap harinya cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terjadi hampir setiap hari dan akhirnya membuat sang cendekiawan melakukan sebuah tindakan.

Ia mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang tertawa dengan lelucon yang diceritakan oleh cendekiawan tersebut. hari berikutnya, cendekiawan mengumpulkan orang-orang desa kembali.

Baca juga :
Menemukan Kembali Ford F350 1982 di Kebon Vintage Sanur

Cendekiawan tersebut masih menceritakan cerita lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Begitu juga keesok harinya, ia kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun, respon dari penduduk desa sedikit berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Kemudian, salah satu dari penduduk desa tersebut bertanya mengapa cendekiawan tersebut selalu menceritakan cerita yang sama. Dan sang cendekiawan pun menjawab, ” jika pada lelucon yang sama, kalian bisa bosan dan tidak bisa tertawa kembali, namun kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa membuat kalian menangis”.

Yang artinya, penduduk desa selalu memikirkan satu masalah yang sama dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar. Yang mereka lakukan hanya mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan.

Kitapun sering seperti penduduk desa tersebut, mengeluh terhadap masalah yang sama yang sedang dihadapi, bahkan kerap berfokus terhadap masalah, bukan dengan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah.

Kondisi seperti ini, membuat kita tetap berada di situasi yang sama. Jika kita mencoba menyelesaikan masalah, mungkin tidak akan ada kebiasaan mengeluh dalam diri kita.

Karena itu, mulai sekarang, cobalah untuk mencari jalan keluar dari masalah daripada hanya berpusing ria dengan masalah yang sedang dialami dan tidak memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya.

Baca juga :
5 Kisah Motivasi yang Menginspirasi Hidup